Jendela LTSC

Jendela oh jendela... hmm... Netbook Asus E203NAH ku ini kurang mumpuni tuk jalankan Win 10. Dengan RAM hanya 2 GB, lebih dari setengahnya sudah terpakai oleh sistem. Belum lagi proses yang jalan di belakang layar sulit tuk dihentikan, seperi indexing, telemetry, dll yang memberatkan HDD 😅. Akhirnya, berpalinglah ke Mr. Penguin dan betah dengan Mint, lalu MX-Linux. Namun, situasi WFH memaksa tuk menggunakan jendela. Kompatibilitas dokumen yang jadi permasalahan utama di sini. Baik LibreOffice ataupun WPS tidak sepenuhnya menampilkan format DOC, DOCX dengan benar 😌. Pernah nyoba instalasi Ms Office 2007 dan 2010 di wine, namun tak berhasil. Phail! Yaa... jadilah jalankan jendela.

 

Awalnya pake Win 10 Pro v1803, hmm... segalanya serba laggy. Selow down beibeh. Hanya pakai sebentar sadja tuk tuntaskan gawean di rumah. Setelah selesai, balik lagi ke MX Linux yang lebih gesit segalanya. Iseng juga cobain Win 10 versi sunat, horee... RAM yang kepake cuman 500 MB 😍 tapi pas instal FoxitReader phail, ahh... gawat ini! Kebanyakan yang disunat. 

Nahh... tiba-tiba di forum ada yang nyebut soal Win 10 versi LTSC. Oh iya, Win 10 yang versi sunat juga dasarnya dari Win 10 versi LTSB. Ada apa dengan versi LTS ini? Ternyata oh ternyata, versi LTSB/LTSC ini merupakan versi sunat resmi, dengan tanpa tambahan bloatware, seperti Cortana, aplikasi Windows Store, dll. Juga lebih ringan resource. Eh, ini menarik. Karena penasaran, jadilah donlod Win 10 versi LTSC 2019 alias v1809 tanpa bloatware. Hmm... hmm... setelah nyobain beberapa lama sepertinya menjanjikan. Memang tidak segesit MX-Linux, tetapi tidak seberat Win 10 v1803 Pro. Yang berat paling proses Windows Malware, makan CPU sampe 100%, segalanya serba dipindai, sepertinya parno abis. Tetaepi abis install Avast dengan komponen minimal, ini bisa teratasi. Kendala lainnya, soal lisensi yang hanya berlaku 90 hari, katanya sih bisa diperpanjang sampai 4 kali, jadi total setahun. Okelah, kita cobain dulu tuk sementara, lumayan buat ngerjain gawean selama WFH.