Monday, December 21, 2020

Back to the Penguin

 

Baiklah... cukup sudah dengan kelambatan Windows 10 itu. 😆 Mari kembali ke dunia penguin yang menawarkan pengalaman komputasi lebih luwes untuk komputer spesifikasi rendah. Hmm.... mari kita coba distro nomor wahid di distrowatch, MX-Linux. Apa sih yang membuatnya nomor satu? Pasti ada apa-apanya. Dan benar sadja.... Wooow... tampilannya elegan dan modern. Responnya pun gesit. Mantap! Pantas saja banyak yang pakai. Berbeda dengan Mint, MX-Linux berbasis Debian. Repositori Ubuntu tidak berlaku di sini, hmm... pertamanya sih jadi bikin kikuk, biasanya tinggal sudo add-apt-repository ppa: bla bla bla terus sudo apt install bla bla bla, kali ini tidak seperti itu. Instal aplikasi jadi lewat GUI, MX-Tools. Ya ya ya... aplikasi satu ini yang bikin segalanya berbeda. MX-Tools menyimpan banyak potensi yang memudahkan pengguna tuk kustomisasi sistem dalam satu layanan terpadu. Hmm.. layanan kustomisasi satu atap! mantap!

Satu hal yang mengganjal, hmm... firefox dan aplikasi lainnya kok jadul yaa... hmm... dicoba sudo apt update, gak nongol versi barunya. Hmm... ada yang tidak beres ini. Ohh, ternyata repositorinya pake lokal, coba balikin ke default, repositori utama punya mxlinux.com. Voalla... update firefox 84 pun tersedia. Hmm... ini sepertinya jadi PR tuk repositori lokal agar supaya rajin mengupdate versi software yang tersedia. 

Ok, sepertinya kita akan bersama MX-Llinux ini tuk waktu yang lama. Hmm... tinggal cari cara supaya error MCE hardware bla bla bla pas awal masuk sistem itu ilang, hmm.... error yang selalu muncul bahkan pas install distro yang dulu pun.. hmm...

No comments:

Post a Comment